Laman

Selasa, 01 Februari 2011

10 Fenomena Aneh yang Terjadi Dalam PikiranManusia

10. Deja vu
Deja vu adalah pengalaman tertentu akan
sesuatu yang sedang berlangsung di mana anda
sudah mengalaminya atau melihat situasi baru
itu sebelumnya - anda merasa seolah-olah
peristiwa telah terjadi atau sedang
mengulanginya.
Pengalaman itu biasanya disertai oleh perasaan
yang kuat seperti sudah mengenal dan suatu
perasaan berupa kengerian, asing, atau aneh.
Pengalaman "yang sebelumnya" ini biasanya
berhubungan dengan mimpi, tetapi
kadangkadang ada suatu perasaan pasti bahwa
itu sudah terjadi di masa lalu.
9. Deja Vecu
Deja vecu (Dibaca deya vay-koo) adalah apa
yang dialami banyak orang ketika mereka
berpikir sedang mengalami deja vu. Deja vu
adalah perasaan telah
melihat sesuatu sebelumnya, sedangkan deja
vecu adalah pengalaman setelah melihat suatu
peristiwa sebelumnya, tapi hanya di dalam detil
yang besar - seperti mengenali bau-bauan dan
bunyi-bunyian. Hal ini juga biasanya disertai
oleh suatu perasaan yang sangat kuat akan
pengetahuan sesuatu yang akan datang
kemudian. Pengalaman yang pernah terjadi -
tidak hanya mengenal apa yang akan datang
berikutnya - tetapi juga mampu mengatakan
kepada orang di sekitar apa yang akan datang
itu, dan biasanya itu adalah benar. Ini sangat
aneh dan sensasi yang tidak bisadijelaskan.
8. Deja Visite
Deja Visite adalah pengalaman yang hanya
sedikit orang mengalaminya di mana melibatkan
suatu pengetahuan gaib akan suatu tempat yang
baru. Sebagai contoh, anda mungkin pernah
mengetahui jalur jalan di suatu kota yang baru
anda datangi atau pemandangannya meskipun
tidak pernah ke sana sebelumnya, dan anda
yakin mustahil mempunyai
pengetahuan tentang itu. Kalau Deja Visite
tentang hubungan-hubungan geografis dan
ruang, selagi Deja Vecu adalah tentang
kejadian-kejadian sementara waktu. Nathaniel
Hawthorne menulis tentang sebuah pengalaman
seperti ini di dalam bukunya "Our Old Home" di
mana dia mengunjungi sebuah benteng yang
sudah hancur dan mempunyai pengetahuan
lengkap mengenai denah tata letaknya. Ia
kemudiannya mampu melacak pengalaman itu
dalam sebuah puisi karangan Alexander Pope
yang dibacanya beberapa tahun kemudian. Puisi
itu menggambarkan keadaan benteng itu dengan
akurat persis seperti yang diketahuinya.
7. Deja Senti
Deja Senti adalah fenomena akan sesuatu yang
pernah dirasakan. Hal ini eksklusif sebuah
fenomena kejiwaan dan jarang menetap di
dalam ingatan anda setelah itu. Di dalam kata-
kata dari orang setelah mengalaminya adalah:
"Apa yang menjadi perhatian adalah apa yang
sudah diperhatikan sebelumnya, dan sungguh
sudah dikenal, tetapi sudah dilupakan untuk
sementara waktu, dan sekarang merasa puas
seakan-akan hal itu telah diingat kembali.
Kemampuan mengingat itu selalu dimulai dengan
suara orang lain, atau oleh perkataan dari
pikiranku sendiri, atau dengan apa yang kubaca
dan perkataan jiwa. Aku pikir selama keadaan
tidak normal aku berkata-kata secara umum
beberapa kalimat sederhana seperti Oh, ya. Aku
mengerti, Tentu saja, aku ingat, dan lain-lain,
hanya satu atau dua menit kemudian aku dapat
mengingat kembali semuanya, dengan tidak
memerlukan kata-kata maupun pemikiran yang
dinyatakan dengan lisan untuk menimbulkan
ingatan. Aku hanya mendapatkan bahwa
perasaan itu serupa dengan apa yang sudah
kurasakan sebelumnya di dalam kondisi tidak
normal seperti itu.
Anda berpikir baru saja mengucapkannya,
tetapi anda juga menyadari bahwa
sesungguhnya tidak mengucapkan suatu kata
pun.
6. Jamais Vu
Jamais vu (tidak pernah melihat) digambarkan
sebagai sebuah situasi sudah pernah dikenal
tapi tidak bisa mengenali. Hal itu sering
dianggap sebagai kebalikan dari deja vu dan
menimbulkan perasaan ngeri dan takut. Anda
tidak mengenali sebuah situasi meskipun anda
mengetahui secara rasional bahwa anda telah
berada di dalam situasi itu sebelumnya. Secara
umum dapat dijelaskan ketika seseorang
beberapa saat tidak mengenali seseorang, kata,
atau tempat yang sebetulnya sudah
diketahuinya. Ini menjadikan orang percaya
bahwa jamais vu merupakan sejenis gejala
dari kelelahan otak.
5. Presque Vu
Presque vu sering diungkapkan dengan kata-
kata, "serasa sudah di ujung lidah" -
merupakan perasaan yang kuat bahwa anda
akan mendapatkan petunjuk atau ilham akan
apa yang terlupa, tapi tidak pernah datang.
Istilah "presque vu" artinya "hampir melihat".
Sensasi presque vu dapat sangat mengacaukan
perasaan dan pikiran, dan seringkali orang
sudah tidur dibuatnya.
4. Lesprit de lEscalier
L'esprit de l'escalier (lelucon di tangga rumah)
adalah rasa untuk berpikir suatu komentar
balasan yang cerdas ketika hal itu sudah
terlambat untuk disampaikan. Ungkapan itu
dapat digunakan untuk menguraikan tentang
komentar balasan yang cepat terhadap
penghinaan, atau setiap komentar pintar dan
jenaka, walaupun kedatangannya sudah
terlambat dan tidak berguna lagi diumpamakan
kita berpikir ketika sudah berada di atas
tangga meninggalkan suatu kejadian.
Sebuah kata dari bahasa Jerman treppenwitz
digunakan untuk maksud yang sama. Ungkapan
yang terdekat di dalam bahasa Inggris untuk
menguraikan situasi ini adalah "being wise
after the event atau menjadi bijaksana setelah
kejadian.
Peristiwa itu biasanya disertai oleh perasaan
penyesalan karena tidak terpikirkan
sebelumnya untuk memberikan komentar
balasan yang cepat di saat diperlukan. Tapi
mungkin lebih bijaksana kalau kita berpikir
bahwa balasan itu mungkin bisa merunyamkan
hubungan. Tuhan menyintai orang yang sabar
dan menahan diri.
3. Capgras Delusion
Capgras delusion adalah fenomena di mana
seseorang percaya bahwa sahabat karib atau
keluarganya sudah berganti identitas seperti
seorang penipu. Hal ini berhubungan dengan
kepercayaan kuno bahwa bayi-bayi telah dicuri
dan digantikan oleh peri penculik anak dalam
dongeng-dongeng di abad pertengahan, seperti
juga khayalan modern mengenai makhluk asing
atau alien yang mengambil alih tubuh dari
orang-orang di bumi untuk dijadikan sekutu
mereka.
Khayalan ini ditemukan paling umum pada
pasien berpenyakit jiwa, tetapi tidak menutup
kemungkinan itu juga sudah mengacaukan
pikiran anda.
2. Fregoli Delusion
Fregoli Delusion adalah fenomena otak yang
jarang terjadi, di mana seseorang
mempercayai bahwa orang-orang yang
berbeda, sesungguhnya adalah orang yang sama
yang sedang menyamar. Hal itu sering
dihubungkan dengan paranoid dan kepercayaan
bahwa orang yang menyamar itu sedang
berusaha untuk menganiaya dirinya. Kondisi itu
diberi nama seperti aktor Italia, Leopoldo
Fregoli yang terkenal dengan kemampuannya
untuk merubah diri secara cepat selama
penampilannya aktingnya. Laporan pertama di
1927 dalam sebuah studi kasus pada seorang
wanita berusia 27 tahun yang percaya dia
sedang dianiaya oleh dua yang aktor yang
sering dilihatnya di sebuah teater. Dia percaya
kalau orangorang ini "mengejarnya terus-
menerus dengan berubah wujud seperti orang-
orang yang dikenalnya.
1. Prosopagnosia
Prosopagnosia adalah fenomena di mana
seseorang tidak mampu mengenali wajah-
wajah orang atau obyek yang seharusnya sudah
dikenal. Orang-orang yang mengalami
kekacauan ini biasanya mampu menggunakan
perasaan lainnya untuk mengenali orang-orang,
seperti bau parfum seseorang, bentuk atau
gaya rambut, suara, atau bahkan gaya berjalan
mereka. Suatu kasus yang klasik dari
kekacauan ini dimuat dalam sebuah buku yang
terbit tahun 1998 dan pernah ditampilkan dalam
bentuk opera Michael Nyman berjudul "The man
who mistook his wife for a hat atau orang
yang keliru akan istrinya karena topinya.
Kita mempunyai beberapa pengalaman akan
perasaan, yang datang kepada kita beberapa
saat, dari apa yang kita katakan, dilakukan
setelah dikatakan atau dilakukan sebelumnya, di
suatu waktu yang lampau - dari hal-hal di
sekeliling kita, berupa masa lalu, dengan
wajah-wajah sama, benda-benda, dan keadaan
- dari pengetahuan kita yang sempurna akan
apa yang akan dikatakan nanti, seolah-olah
kita tiba-tiba mengingatnya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar